Pindah

Terhitung sejak bulan Juni, aku pindah ke Ghent, Belgia hingga bulan Juli untuk keperluan magang. Tidak seramai Brussels (ibukota negaranya), namun lebih besar dari Wageningen (yaiyalah). Kalau mau diumpamakan Belanda, Ghent ini mirip Arnhem. Hal-hal yang membuatku kaget adalah banyaknya lintasan tram (yang membuat bersepeda harus ekstra hati-hati) dan kontur jalan yang naik turun. Ibarat … Continue reading Pindah

“Maafin Ibu, ya”

Di samping kalimat “kita udahan aja ya” dan “we are very happy to receive your application, but…”, “Maafin Ibu, ya” adalah sebuah kalimat paling membuat saya patah hati ketika mendengarnya. Itulah kenapa, alih-alih mengutarakan kesulitan/tantangan yang sedang saya hadapi, saya mencoba untuk hanya mengabarkan berita baik. Sebanyak dan sesering mungkin. Saya membiasakan diri menempuh cara … Continue reading “Maafin Ibu, ya”